Uji Aktivitas Antibakteri Teh Kombucha Probiotik Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
Authors:
Ferry Effendi, Anna P Roswiem, Ernie Stefani
Abstract:
Teh kombucha telah banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk menstabilkan metabolisme dan menawarkan racun sehingga dipercaya dapat melancarkan pencernaan. Probiotik berfungsi menyeimbangkan mikroflora usus yang dapat mencegah dan mengobati infeksi diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibakteri serta menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) dari teh kombucha probiotik berbahan baku teh sencha terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar. Penentuan KHM dan KBM dilakukan dengan metode dilusi padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh kombucha probiotik mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jumlah Bakteri Asam Laktat (BAL) pada teh kombucha probiotik sebesar 3,1x108 CFU/ml, sehingga dapat dikategorikan sebagai minuman probiotik. Diameter zona hambat (DZH) tertinggi adalah terhadap bakteri Staphylococcus aureus yaitu terdapat pada konsentrasi 100% (DZH = 23,07 mm). Diameter zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 100% sebesar 21,76 mm. Namun diameter zona hambat Escherichia coli dan Staphylococcus aureus tersebut lebih rendah dibandingkan dengan diameter zona hambat kloramfenikol 30 µg/ml sebagai kontrol positif yaitu berturutturut sebesar 24,87 mm dan 26,25 mm. KHM dan KBM teh kombucha probiotik terhadap bakteri Escherichia coli terdapat pada konsentrasi 25% dan 40%. KHM dan KBM teh kombucha probiotik terhadap bakteri Staphylococcus aureus terdapat pada konsentrasi 25% dan 35%.
Keywords: teh kombucha, probiotik, antibakteri, escherichia coli, staphylococcus aureus
Country: Indonesia
Citation: FITOFARMAKA Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2014) Effendi
Study Mailing Address:
Program Studi Farmasi Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor
Date Updated: February 23, 2021